Friday, April 21, 2017



Latihan Soal Objektif Mata Pelajaran Seni Budaya kelas 8 Semester 2 Bab 1
1.  Ragam hias adalah
a.   Teknik yang bisa digunakan untuk membuat karya tekstil ataupun kerajinan.
b. Hasil susunan dari suatu aturan tertentu dalam bentuk dan komposisi tertentu.
c.   Seni suara berbentuk vocal maupun instrumental  yang berlaraskan pelog dan salendro.
d. Ornamen yang digunakan sebagai hiasan yang bisa berupa motif tumbuhan, hewan, manusia, dan geometris dan dapat  berfungsi untuk memperindah bidang dua dan tiga dimensi.
2.  Pola ragam hias adalah
a.   Ornamen yang digunakan sebagai hiasan yang bisa berupa motif tumbuhan, hewan, manusia, dan geometris dan dapat  berfungsi untuk memperindah bidang dua dan tiga dimensi.
b. Teknik yang bisa digunakan untuk membuat karya tekstil ataupun kerajinan.
c.   Seni suara berbentuk vocal maupun instrumental  yang berlaraskan pelog dan salendro.
d. Hasil susunan dari suatu aturan tertentu dalam bentuk dan komposisi tertentu.
3.   Berapa jumlah jenis pola ragam hias?
a.   5
b. 6
c.   7
d. 8
4.  Pola asimetris adalah
a.   Komposisi tidak berimbang namun masih terlihat proporsi, komposisi, dan kestuan yang harmoni
b. Gabungan dari beberapa ragam hias dan membentuk ragam hias yang baru
c.   Motif ragam hias yang memiliki keseimbangan dan bentuk yang sama dalam susunannya
d. Sebaran dari motif yang berbeda dan mengikuti pola proporsi dan komposisi yang tidak seimbang
5.  Sedangkan, pola simetris adalah
a.   Gabungan dari beberapa ragam hias dan membentuk ragam hias yang baru
b. Sebaran dari motif yang berbeda dan mengikuti pola proporsi dan komposisi yang tidak seimbang
c.   Motif ragam hias yang memiliki keseimbangan dan bentuk yang sama dalam susunannya
d. Komposisi tidak berimbang namun masih terlihat proporsi, komposisi, dan kestuan yang harmoni
6.  Penggunaan cat dalam ragam hias adalah
a.   Pelapis dengan warna natural yang penggunaannya dilakukan dengan kuas maupun semprot
b. Memukul pahat yang sudah diberi sketsa ragam hias
c.   Alat untum membuat torehan atau pahatab pada media kayu
d. Memberikan efek warna dari ragam hias yang dibuat
7.  Jenis bahan yang dapat tidak digunakan untuk teknik ukir adalah berikut ini kecuali
a.   Kayu                              
b. Tembaga
c.   Kuningan
d. Batu
8.  Proses teknik cor menggunakan bahan dasar
a.   Semen
b. Tanah Liat
c.   Kapur
d. Gips
9.  Berikut nama macam-macam pola ragam hias kecuali
a.   Simetris
b. Hias beraturan
c.    Ragam hias tepi
d. Lungsi dan pakan
10.      Langkah pertama dalam teknik cor adalah
a.   Membuat cetakan
b. Membuat negatif atau model yang akan dicetak
c.   Pnyelesaian dengan cat dan pelapis vernis
d. Pembakaran

Friday, February 3, 2017


Ringkasan Seni Budaya Kelas 8 Semester 2 Bab 1,2,3,dan 4



1.Penerapan Ragam Hias pada Bahan Keras

   Indonesia memiliki kekayaan dalamseni ragamhiasnya yang sangat beragam.Ragam hias diterapkan pada bangunan rummah, pusaka, perhiasan, pakaian, peralatan rumah tangga, serta alat-alat untuk keperluan adat dan upacara.Ragam hias memiliki makna dan symbol berbeda, baik bentuk maupun ornament yang dibuat.Misalnya, ornament bunga teratai melambangkan keagungan, bunga melatu melambangkan kesucian.Berikut ini adalah contoh beberapa ragam hias yang diterapkan pada beberapa benda dengan bahan yang berbeda.

















A.Ragam Hias

  Kekayaan raganm hias daerah memberikan identitas pada daerah yang bersangkutan.Ragam hias memiliki makna dan fungsi yang berbeda-beda dan memiliki arti simbolik seperti, dapat menangkal roh jahat, memberikan keberkahan , dan sebagai symbol pangkat atau kedudukan  dalam masyarakat.

 Ragam hias motifnya dapat berupa tumbuhan, hewan,manusia dan geometris yang berfungsi memperindah bidang 2 atau 3 dimensi.Proses pembuatan ragam hias 2 dimensi dapat dilakukan dengan teknik menganyam, menggambar, dan pengecatan.Pada 3 dimensi dapat dilakukan dengan cara memahat, atau mengukir.

  1. Jenis-jenis Ragam Hias
    a.Ragam Hias Flora
           Jenis ragam hias flora merupakan pengembangan dari bentuk aslinya yang diwujudkan dalam bentuk sulur-suluran.

Raja Jempol Bloghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWrlnfn-tk_1rbCKM21sFINj-w94dyDcOLbuiTPcck4zr3iSe4ti3rzj6vDGAQUQGV46LHV15HRsHqYkdEV1Qawwnx2EdlVUPWaWORV4iwpg8iSpAgfp3lOETXsNu2DFPSWOOJSJDXiig/s500/Resty+destiani.jpg

   



b.Ragam Hias Fauna

Bentuk ragam hias ini pada umumnya mengalami perubahan bentuk atau gaya.Motif ragam hias fauna diambil dari jenis yang ada di daerah setempat sebagai cirri khasnya.Beberapa jenis fauna tersebut yaitu kupu-kupu, burung, gajah, kadal, dan ikan.









c.Ragam Hias Figuratif (Manusia)

Ragam hias figurative pada umumnya sudah mengalami perubahan bentuk yang digayakan.Karakter dari bentuk-bentuknya disesuaikan dengan tema dan tujuan tertentu untuk mendapat keselamatan, keberahan, dan kekuatan.

https://html1-f.scribdassets.com/3ktm4k8yv44d7fnu/images/2-f0cfc32f8b.jpghttp://pic13.nipic.com/20110329/216294_233345989000_2.jpg



d.Ragam Hias Geometris

Bentukragam hias geometris merupakan bentuk dasar-dasar geometris seperti lingkaran, segi tiga, segi empat, segi lima, belah ketupat, dan bentuk bebas.

                                        

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUwUnQtH0Ca0860_rx2jVxHHY3DJAQbVN9oUGnmj2MJXuX_z64DC0T-SkDKYo9x41MkuIxYJY4trBA9QfT_NvH-PPXY71KQPZHw7jan5W3QTKVbw_R3k2vFQFmOLYmHC20Mk-q96DOWbM/s1600/index.png                  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW_-iUjYjIu8w93xydAfanVCElAZFDZZQnRHWQ5Zmnbr_2FGJwCse_HHWXd7Rkg3N5OQIzmesPhWShyphenhyphenaH4YZsNCI1S9-h7iNBr40rRRrOhjCl-5VgH6Lbkr5jN04rOe577K6yj1c4xHdM/s1600/1755645.jpg







2.Pola Ragam Hias

Ragam hias ini dapat berbentuk pola simetris dan asimetris.Pola simetris yaitu apabila pola ragam hias memiliki bentuk motif yang sama dan diletakkan seimbang antara sisi kanan dan sisi kiri.Sedangkan pada pola asimetris motif ragam hias tidak diletakkan di tengah atau motif tidak diletakkan sama antara sebelah kanan dan kiri namun masih memiliki keindahan pada komposisinya.Beberapa bentuk pola ragam hias tersebut dapat berupa pola ragam hias tepi, memojok, memusat, bidang beraturan, komposisi, dan pengulangan.

      a.Pola Simetris

           Pola simetris terbentuk dari susunan motif-motif ragam hias yang memiliki keseimbangan dan bentuk yang sama dalam susunannya.

 b.Pola Asimetris

Pola asimetris terbentuk dari komposisi yang tidak berimbang namun masih terlihat proporsi, komposisi dan kesatuan yang harmoni.

c.Pola Ragam Hias Tepi

 Pola ragam hias tepi bentuknya berupa pengulangan dari bentuk sebelumnya.Digunakan untuk menghias bagian tepi pada bahan tertentu.

d. Pola Ragam Hias Menyudut

 Pola ragam hias ini berbentuk segitiga, umumnya memiliki bentuk ragam hias yang berbeda dan disesuaikan dengan ragam hias yang sudah ada.

e. Pola Ragam Hias

 Pola ragam hias memusat bentuk coraknya berdiri sendiri.

f. Pola Ragam Hias Beraturan

Terbentuk dari bidang dan corak yang sama.Sususnan polanya meupakan pengulangan dari bentuk sebelumnya dengan ukuran yang sama.

g. Pola Ragam Hias Tidak Beraturan

Merupkan sebaran dari beberapa motif yang berbeda dan tidak mengikuti pola proporsi dan komposisi yang seimbang.





B.Alat dan Bahan

Beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam membuat ragam hias antara lain :

1.Pahat

Pahat memiliki mata bentuk lurus dan melengkung. Pahat digunkan untuk membuat torehan atau pahatan pada media kayu.

2.Palu Kayu

Paku digunakan untuk memukul pahat yang sudah diberi sketsa ragam hias .

3.Kuas

Kuas digunakan untuk pemberian warna pada media kayu, batu, keramik, dan logam.

4. Politur

Politur adalah pelapis dengan warna natural yang penggunaannya dilakukan dengan kuas maupun di semprot.

5.Cat Kayu/Besi

Cat digunakan untuk member efek warna dari ragam hias yang dibuat.

6. Kayu/Papan

Media Kayu atau papan dapat berupa kayu papan atau batangan.

7. Batu

Berbagai macam batu dapat digunakan sebagai media untuk menggambarkan ragam hias.Pilihlah batu yang permukaannya rata agar lebih mudah diaplikasikandengan ragam hias.

C.Teknik Penerapan Ragam Hias

1.Teknik Ukir

Jenis bahan yang dapat digunakan dalam teknik ukir berupa bahan dari kayu.Kayu yang sudah diberikan ragam hias kemudian diukir seuai dengan pola yang sudah ditentukan .

2.Teknik Cor

Dapat menggunakan bahan dasar kuningan, tembaga, tanah liat, gips, dan besi.Bahan utama pembentuk ragam hias dapat dituangkan dan selanjutnya tunggu hingga bahan utama mongering dan terbuka, setelah itu rapikan hasil cetakannya.

Pengunaan teknik cor dilakukan dengan cara berikut :

  1. Membuat model yang akan dicetak
  2. Membuat cetakan
  3. Pembakaran
  4. Penyelesaian dengan cat dan pelapis vernis

3.Teknik pengecatan

Ragam hias dengan motif-motif tertentu terlihat dari nuansa warna-warni yang indah  yang indah.Alat dan bahan : Kuas, palet cat, pensil, cat minyak atau akrilik, kayu atau triplek.

BAB 2

Tapestri

A.Tapestri

  • Kata Tapestri diambil dari bahasa Prancis Tapiesserie yang berarti penutup lantai atau bahasa Latin Tapestrum,sejenis sulaman yang memiliki banyak teknik.
  • Tapestri adalah sebuah teknik membuat karya tekstil dengan cara menenun benang-benang,serat-serat,dan bahan lain seperti kayu,logam dan rotan dalam suatu komposisi benda yang memiliki fungsi seni dan pakai.
  • Karya tenun Tapestri dapat digunakan sebagai benda seni maupun benda yang meiliki fungsi pakai.Contoh kegunaannya sebagai benda seni:gorden,permadani atau karpet,dan keset.
  • Struktur bentuk tapestri terdiri dari tenunan benang lungsi dan pakan.Benang Lungsi adalah jalinan benang-benang yang menghadap kearah vertikal,sedangkan benang-benang Pakan adalah benang yang mengarah horizontal dan menjadi bagaian dari benang yang membentuk bidang  gambar tertentu.

B.Bahan & Alat Tenun Tapestri

    1.Alat Tenun Tapestri

  a.Bentangan(Spanram)

         Digunakan untuk mengaitkan benang lungsi dan jalinan pakan yang membentuk corak atau motif tenunan.Dapat dibuat dengan bahan kayu salah satu sisi berhadapan diberikan paku dengan ukuran 1cm antarpakunya.

b.Gunting

          Digunakan untuk memotong sisa benang dan bahan-bahan yang berlebih dan tidak terpakai.

c.Sisir

           Digunakan untuk merapatkan benang-benang yang sudah ditenun sampai mendapatkan kerapatan yang baik.

d.Paku Penggulung

            Digunakan untuk menyisipkan benang pakan pada benang lungsi sehingga membentuk corak atau motif tertentu.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEie1qvC5jS60MNRR9SekWf5vQc3cKqds-ztYXsoMRcKDX1zXvla51zQYZq_JqfiVU_9To6hG9mh52lEMzDgaIMvMEQcBmdrIyeDfxsYp_LxaKSvTBefaE5-cH2pbxFVR0ZTN9tmzRdqhn0/s1600/tapestri.jpg

 2.Bahan Tenun Tapestri

a.Benang Wol

b.Kain Perca

c.Bambu

d.Manik-manik



Kerajinan pembuatan kain tenun tradisional



C.Teknik Tapestri

         Ragam hias dengan menggunakan teknik tapestri dilakukan dengan menenun benang pakan pada benang lungsi yang dikaitkan pada bentangan kayu yang disebut Spanram.

1.Menyiapkan Desain Ragam Hias

       Desain berupa gambar  dengan tema tertentu,dibuat untuk mempermudah dalam membuat tenunan.

2.Membuat Jalinan Tenun Tapestri

         Tenun tapestri terdiri dari benang lungsi sebagai dasar dan jalinan benang pakan yang memberi ragam hiasnya.Ada dua macam teknik dalam tenunan tapestri,yaitu:



a)Teknik tenun simetris

       Yaitu teknik memasukkan benang pakan sejajar dengan tenunan benang pakan lainnya dan terkait diantara benang lungsi sehingga membentuk ragam hias.

b)Teknik tenun asimetris

         Yaitu teknik menenun dengan benang pakan ditenun menyilang pada benang lungsinya dan dilakukan berulang-ulang sesuai dengan desain ragam hias yang dibuat.

          Tenun Tapestri juga terdapat sambungan antar benang-benangnya.Biasanya benang yang disambung terdapat pada benang pakan,kaena benang pakan merupakan unsur pembentuk ragam hias.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZZpyCzmMTxFNEnoSfo9bWLMmtmMe7DyRotcFgP5Zt6aqPOG-Kma8k5IayE_22wCRLVgCA2zYScTE2I2ijAjAgKnqqVX15m775xT3-x0XMxQoL0wTJsVIDgFk8KHe9Px9046AYDBli-5k/s1600/Untitled.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX2RWIPUWFtJLwRM1PcZ7BWldKOOmiRlKOeDF3SK4nd3UNvDKm0ThR8SPlHm9exA0goiShHOHPA1ifQvyi1DBywrjxPT1xWM384F6bvzWIZ8M3Wixhy-_bs8o1Tb1K51WYhj_Og-3CoAk/s1600/kain+penolak+bala.jpg

Rangkuman Bab 3

Seni Musik

  1. Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah
      Lagu lagu daerah biasanya diiringi beberapa alat musik daerah yang sering disebut karawitan. Istilah karawitan ini untuk menunjukkan pada seperangkat alat musik tradisional lengkap secara orkestra.
      Kebanyakan karya seni musik tradisional (karawitan) dengan berbagai ansambel gamelan ataupun repertoar bersifat tradisional dan anonimus. Usia pada komposisi karawitan sulit untuk ditentukan. Seringkali seorang pemain/seniman ahli karawitan dapat menambahkan atau mengurangi komposisi karawitan yang dimainkan atau dengan berbagai gaya. Karawitan Betawi gaya dalam lambang kromong disebut liaw. Gaya musikal adalah ciri khas atau karakteristik musikal yang dihasilkan dari beberapa kondisi :

  1. Gaya lokal,yakni karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan daerah lainnya. Pada isu globalisasi, kemudian disebut entitas lokal genius.
  2. Gaya individual,adalah tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.
  3. Gaya periodikal,adalah tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu,misalnya gaya dalam bentuk musikal ,adalah tipologi karakteristik yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang ada ,misalnya,pada musik Betawi dalam gambang kromong lagu sayur,dengan lagu phobin, atau dalam lagu kroncong tugu  antara kroncong asli,langgam,dan stambul. Dalam karawitan Betawi gaya atau musical style dikenal dengan istilah Liaw        

  Seorang penyanyi lagu jawa di jawa sendiri biasa disebut dengan sinden,demikian juga di Sunda dan juga di Bali. Jika di daerah Sumatra sering disebut dengan perkolong-kolong. Bila di Kalimantan sering disebut madihin yaitu menyanyikan pantun-pantun yang diiringi dengan alunan gendang.

  1. Menyanyi secara Unisono

  Menyanyi dalam satu suara atau sering disebut dengan menyanyi secra unisono. Menyanyi secara unisono membutuhkan kerjasama antara angggota kelompok karena jika berbeda sendiri suaranya akan terlihat tidak bagus.

  Menyanyi pada masyarakat sangat sering dilakukan sesuai dengan kebutuhannya. Ada lagu-lagu yang dinyanyikan saat upacara tertentu seperti pernikahan,kematian ,kelahiran,atau permainan. Ada juga lagu-lagu yang berisi nasehat atau sanjugan untuk sesame,seperti ibu-ibu di beberapa daerah yang masih menyanyikan lagu yang berisi nasehat untuk menidurkan anaknya, atau anak-anak/remaja yang menyanyikannya untuk bermain permainan tradisional. Hal ini membuktikan bahwa menyanyi secara unisono maupun perseorangan sering dilakukan oleh masyarakat.

  Setiap daerah di Indonesia memiliki lagu dengan bahasa daerah. Lagu-lagu ini merupakan kekayaan yang dapat dijadikan sebagai salah satu sarana membentuk karakter dan pendidikan sikap pada anak dan remaja. Nasehat yang disampaikan melalui lagu tentu lebih bermakna dan dapat diterima.



  1. Berlatih Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah

  Teknik menyanyi unisono adalah terletak pada cara pernapasannya. Cara pernapasannya adalah menggunakan pernapasan diafragma,karena dengan pernapasan diafragma seseorang dapat mengeluarkan suara yang lantang dan kuat.